Shiddiq Press https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP <p>Shiddiq Press merupakan penerbitan buku elektronik berbasis Open Monograph Press yang dikelola oleh Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. IAIN SAS Press merupakan pengembangan lebih lanjut dari penerbitan yang sebelumnya versi cetak ke versi digital.</p> en-US Shiddiq Press SHARIA DIGITALPRENEURSHIP PRACTICAL GUIDE FOR GEN Z https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/325 <p>Sharia-based digital entrepreneurship is a word that is <br>gaining popularity as technology and digitalization in <br>different aspects of life advance. With technology growing <br>at such a quick pace, businesses may operate without the <br>constraints of physical location, allowing for more direct <br>access to a bigger audience. Furthermore, Generation Z is <br>known for its ability to adapt quickly to technology <br>developments, and digital business has enormous <br>potential. <br>This book explores how Generation Z might use <br>digital technology for entrepreneurship while adhering to <br>Sharia law for morals and ethics. Sharia-based digital <br>business essentially requires Muslims to emphasize <br>Islamic religious precepts such as honesty, justice, and <br>social responsibility. This book teaches readers how to <br>combine these ideals into a variety of digital enterprises, <br>such as e-commerce, digital services, online courses, and <br>social media, all of which are today seen as promising.</p> <p>Sharia principles in entrepreneurship consider not <br>only financial gain but also the social impact, the benefit <br>to others, and the business's long-term viability. Sharia<br>compliant digital enterprise is not a new notion. In the <br>Islamic religion, Prophet Muhammad presented various <br>examples of lawful, open, and responsible business <br>practices. One particularly relevant example is the <br>Prophet's trading approach, which is characterized by <br>honesty, the avoidance of fraud, and the minimization of <br>transaction complexity. These principles are critical for <br>implementation in the fast-paced and competitive digital <br>world, as they will help digital entrepreneurs to realize the <br>advantages of their efforts without negatively impacting <br>other parties. Furthermore, Generation Z has easy access to <br>technology and information, and they profit immensely <br>from the availability of many digital platforms for <br>conducting business. However, this ease of access raises <br>new concerns, including how to incentivize digital <br>entrepreneurs to uphold their Islamic religion and ideals <br>while running their firms. The goal of this book is to teach <br>readers how to run a successful digital business while <br>adhering to Islamic ideals of fairness and compassion for <br>others. In this book, we will also look at how digital <br>entrepreneurship may be used to empower communities, <br>help people, and generate real and rewarding jobs. By <br>adhering to Sharia principles in business, young <br>entrepreneurs want to be early adopters of a more <br>beneficial, not just financially, but also compassionate <br>corporate environment.</p> Hendra Cipta Al Zakirman Copyright (c) 2025 Hendra Cipta, Al Zakirman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-04-24 2025-04-24 Wirausaha Bagi Generasi Milenial https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/324 <p>Wirausahawan mempunyai kedudukan yang sangat berarti dalam pertumbuhan <br>perekonomian suatu negeri. Pengembangan bisnis lewat aktivitas usaha produktif secara <br>bertahap untuk merangsang peningkatan output dan memperluas jumlah transaksi barang serta <br>jasa di suatu wilayah. Kewirausahaan dianggap berarti untuk perekonomian yang dinamis. <br>Pengusaha menciptakan peluang pekerjaan tidak cuma buat dirinya sendiri namun juga untuk <br>orang lain. Kegiatan berwirausaha bisa mempengaruhi kinerja perekonomian suatu negeri <br>dengan produk, metode, dan proses produksi ke pasar serta untuk meningkatkan produktivitas <br>dan persaingan yang lebih besar.<br>Entrepreneur berperan serta dalam meningkatkan kualitas diri masyarakat dan juga <br>berperan serta dalam meningkatkan kualitas diri penduduk suatu negara. Hal ini tidak bisa <br>dipungkiri, keberadaan entrepreneur yang berkualitas sudah membuat perekonomian negara <br>maju menjadi makmur, seperti Amerika, Inggris, Jepang dan beberapa negara maju lainnya <br>berkembang karena keberadaan entrepreneur yang membuka lapangan kerja.<br>Keberadaan pemuda yang berwirausaha menjadi penting terhadap pertumbuhan ekonomi <br>karena signfikannya peran pemuda terhadap pertumbuhan ekonomi dan tentu saja dengan <br>menjadi wirausaha, para pemuda mampu mengurangi angka pengangguran di usia produktif. <br>Beberapa perguruan tinggi di luar negeri banyak melahirkan entrepreneur dari <br>lingkungan kampus. Sebagai contoh Babson College di Amerika Serikat sebanyak 46% <br>lulusannya menjadi pengusaha setelah lulus dari perkuliahan jenjang master. Sementara itu, <br>terdapat 28% lulusan Harvard Business School yang menjadi entrepreneur dan 27% lulusan <br>Oxford University yang menjadi pengusaha. Demikian contoh dari beberapa perguruan tinggi <br>ternama di dunia yang telah berhasil dalam membimbing lulusannya menjadi entrepreneur.<br>Buku ini mencoba menyampaikan informasi bagaimana peran kampus dalam <br>menumbuhkan intensi berwirausaha dan faktor apa yang mempengaruhi munculnya <br>entrepreneur handal. Semoga kehadiran buku ini memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan <br>memberikan informasi yang bermanfaat berkaitan tentang wirausaha bagi generasi milenail, <br>buku ini semoga menjadi trigger bagi lahirnya pengusaha-pengusaha muda terutama di <br>lingkungan kampus</p> Hendra Cipta Hatamar Copyright (c) 2024 Hendra Cipta https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-10 2024-12-10 PRAKTIK JURNALISME MULTIKULTURAL https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/197 <p align="justify">Buku berjudul PRAKTIK JURNALISME MULTIKULTURAL yang dilengkapi dengan studi kasus praktik jurnalisme multikultural di Bangka Belitung merupakan suatu wawasan dalam menambah pengetahuan praktis dan akademis yang konsern pada berbagai perspektif kajian seperti penggunaan analisis wacana kritis dan <em>spiral of silence</em> <em>theory</em>. Serta bagaimana pusaran opini publik tercipta selama pemberitaan jurnalisme multikultural bergulir dan direspon oleh masyarakat.</p> <p align="justify">Adaun perkembangan bidang kajian jurnalisme multikultural selama ini merupakan rumpun kajian praktis dari Ilmu jurnalistik yang masih terbatas. Namun kini telah semakin berkembang dengan berbagai aspek teoritis dan praktis. Misalnya seperti pada kajian ilmu jurnalistik mengenai multikultural. Jurnalisme multikultural menggambarkan respons terhadap dinamika masyarakat yang semakin beragam dan kompleks. Kajian ini telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk memahami dan merespons isu-isu keberagaman, pluralisme, dan multikulturalisme dalam dunia jurnalistik.</p> <p align="justify">Para peneliti dan praktisi media mulai menekankan pentingnya mencermati representasi yang adil terhadap berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya dalam media. Selain itu, fokus pada penelitian mengenai peran media dalam membentuk opini publik terkait keberagaman juga semakin berkembang. Dengan demikian, kajian ilmu jurnalistik multikultural tidak hanya menyoroti isu-isu keberagaman, tetapi juga mengeksplorasi bagaimana media dapat menjadi sarana untuk membangun pemahaman lintas budaya, meredam konflik, dan memperkuat harmoni sosial. Perkembangan ini mencerminkan kesadaran akan peran penting jurnalisme dalam menciptakan ruang publik yang inklusif dan mencerminkan keberagaman masyarakat secara adil dan akurat.&nbsp;</p> <p align="justify">Kajian ilmu jurnalisme multikultural memiliki fungsi krusial dalam membentuk, menganalisis, dan mengartikan dinamika berita yang berkaitan dengan keberagaman budaya. Fungsinya tidak hanya terbatas pada merefleksikan realitas sosial yang multikultural, tetapi juga bertujuan menggali dan menyoroti berbagai perspektif serta pengalaman dari kelompok-kelompok yang mungkin terpinggirkan atau kurang terwakili dalam media konvensional. Kajian ini berperan dalam mengidentifikasi bias atau stereotip yang mungkin muncul dalam liputan media, memastikan representasi yang lebih adil dan akurat.</p> <p align="justify">Selain itu, fungsi jurnalisme multikultural juga terletak pada kontribusinya dalam membangun pemahaman dan toleransi lintas budaya di masyarakat. Dengan menganalisis cara media mempengaruhi persepsi publik terhadap keberagaman, kajian ini memberikan wawasan kritis yang diperlukan untuk memperkuat dialog antarbudaya, mengurangi konflik, dan mendukung pembangunan masyarakat yang inklusif.</p> <p align="justify">Buku ini mencoba memberikan perspektif konstruktif dari studi wacana kritis terhadap pemberitaan pada isu multikultural. Dalam hal ini pada fenomena viralnya pemberitaan terkait rencana pendirian perguruan tinggi negeri (PTN). Adapun konten yang viral ialah terkait “Aliansi Umat Islam Babel Menolak Rencana Didirikan PTN Khonghucu di Bangka Belitung”. Berita yang dimuat pada surat kabar harian Bangka Pos pada 31 Mei 2022. Berita ini telah mengundang banyak respons dari berbagai kelompok. Dimanika opini publik terbentuk pasca viralnya berita tersebut yang bermunculan pada berbagai saluran media sosial.</p> <p align="justify">Wacana dan pelemik tersebut bergulir sejak rentang waktu Mei hingga Juni 2023. Olehkarena itu dengan menganalisis pandangan masyarakat terkait pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Konghucu di Bangka Belitung, sehingga dapat memberikan interpretatif dalam praktik jurnalisme multikultural. Pendekatan ini, mengadopsi Critical Discourse Analysis (CDA) karya Norman Fairclough untuk menggali kompleksitas opini publik. Serta Pusaran Hening Pendapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor dinamis yang memengaruhi cara individu menyuarakan pandangan mereka.</p> <p align="justify">Hasil studi menunjukkan bahwa dominansi opini publik dapat menciptakan tekanan dan mengancam harmonisasi hubungan antarumat beragama. Media mainstream diakui memiliki peran besar dalam membentuk persepsi publik, sementara nalar publik tampak realistis dalam menilai sumber berita. Kesimpulannya ialah dengan menyoroti hambatan dan dukungan terhadap wacana pendirian PTN Konghucu, maka praktik jurnalisme multikultural dapat meberikan wawasan serta perhatian khusus terhadap fakta-fakta seperti keterbatasan guru agama Konghucu serta dukungan pemerintahan meskipun terdapat kekurangan informasi di tingkat lokal.</p> <p align="justify">Opini mayoritas maupun minoritas, dari masalah tersebut menciptakan tekanan terhadap individu menunjukkan polarisasi opini dalam wacana PTN Konghucu di Bangka Belitung. Konsekuensi dari penolakan juga mengarah pada perpecahan dalam masyarakat, mempertaruhkan harmonisasi hubungan antarumat beragama.</p> <p align="justify">Peran media dan jurnalis sebagai penentu persepsi publik turut menjadi faktor dalam pusaran hening pendapat (<em>spiral of silence</em>). Meskipun sebagian tokoh masyarakat berani menyuarakan pendapat mereka. Pada kasus ini media mainstream telah memainkan peran penting dalam membentuk pandangan publik atas praktik jurnalisme multikultural.</p> <p align="justify">Meskipun demikian, nalar publik tampaknya realistis dalam menilai sumber berita dan mencari informasi yang merujuk pada media arus utama. Sehingga, dari tinjauan teori pusaran hening pendapat telah tampak memengaruhi dinamika wacana pendirian PTN Konghucu di Bangka Belitung.&nbsp; Melalui pendekatan teori analisis wacana kritis dan teori pusaran keheningan, semoga memberikan kebaharuan dalam kajian lainnya yang terkait kajian praktik jurnalisme multikultural.</p> <p align="justify">Harapannya, buku ini dapat berkontribusi dan dimanfaatkan seluas-luasnya oleh peneliti, jurnalis dan akademisi dari berbagai PTN dan PTKIN khususnya pada program studi rumpun ilmu komunikasi dan ilmu Jurnalistik. Serta bagi kalangan praktisi dan konsultan komunikasi maupun&nbsp; media massa semoga menjadi referensi terbaru.</p> Rafles Abdi Kusuma Gustin Gustin Copyright (c) 2024 Rafles Abdi Kusuma, Gustin https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-15 2024-07-15 DIGITALISASI WAKAF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/196 <p>Wakaf&nbsp; &nbsp;sebagai instrumen keuangan syariah memiliki potensi yang besar di dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan stabilitas moneter negara. Keutuhan aset wakaf akan memberikan manfaat yang tiada habis bagi masyarakat, sehingga harapan akan terwujudnya kesejahteraan masyarakat dapat ditunjang oleh aset wakaf dalam jangka waktu lama.&nbsp; Selain itu, instrumen&nbsp; &nbsp;wakaf juga mampu memberikan ruang yang lebih bagi seorang.</p> <p>Di Indonesia, peraturan yang mengatur wakaf selama ini tertuang dalam Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. Selain Itu juga tertuang dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) berdasarkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991. Terakhir, yang menjadi landasan hukum wakaf di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf dan PeraturanPemerintah RI Nomor 42 Tahun 2006 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.</p> <p>Peran wakaf sebagai instrumen keuangan syariah telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan derasnya arus modernisasi saat ini.&nbsp; Perkembangan wakaf dalam hal ini tentu didorong oleh meningkatnya intensitas dan kompleksitas kebutuhan masyarakat terhadap eksistensi teknologi.&nbsp; Dengan demikian, teknologi menjadi pemanfaatan mutakhir dalam mengembangkan peran wakaf sebagai instrumen kebijakan moneter Islam.&nbsp; Penggunaan teknologi untuk mengelola aset wakaf dapat memberikan sisi keuntungan yang lebih baik bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan wakaf.&nbsp; Bagi pemberi wakaf dapat mendistribusikan harta dengan akses yang lebih cepat dan meluas, dan bagi mauquf alaih (penerima wakaf) dapat menikmati harta wakaf&nbsp;&nbsp; yang&nbsp;&nbsp; tersedia&nbsp;&nbsp; lebih&nbsp;&nbsp; banyak, sedangkan&nbsp;&nbsp; bagi nadzir (pengelola&nbsp;&nbsp; wakaf) dapat mengoptimalkan kinerja manajemen harta wakaf lebih efektif dan efisien.</p> <p>Buku merupakan salah satu karya yang menggambarkan bagaimana pentingnya digitalisasi bagi pengelolawakaf yang berada di Indonesia, karena penerapan digitalisasi wakaf tidak hanya berkaitan dengan pembayaran akan tetapi juga berkaitan dengan sosialisasi dan edukasi. Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi semua kalangan yang berkaitan dengan digitalisasi Wakaf.</p> Rahmat Ilyas Iskandar Copyright (c) 2024 Rahmat Ilyas, Iskandar https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-05-22 2024-05-22 Religious Moderation: Promoting Humanistic and Tolerant Values https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/194 <p>Moderasi dalam beragama mengacu pada menciptakan rasa keseimbangan dalam hal<br>pandangan yang diungkapkan oleh orang atau kelompok tertentu. Dalam konteks moderasi<br>beragama, konsep keseimbangan sepenuhnya mampu dipenuhi secara konsisten oleh setiap<br>pemeluk agama tertentu. Hal ini karena setiap pemeluk agama mengakui eksistensi pihak lain<br>dengan tetap menghormati nilai-nilai ajaran agamanya. Perilaku yang menunjukkan moderasi<br>beragama adalah perilaku yang menunjukkan sikap humanis, toleran, menghargai setiap<br>perbedaan pandangan, menghormati kemajemukan, dan menolak memaksakan kehendak dengan<br>menggunakan kekerasan atas nama pengembangan pemahaman keagamaan.<br>Moderasi pada dasarnya adalah kondisi cair yang terus bergerak karena melibatkan upaya<br>berkelanjutan dalam tatanan kehidupan bersama. Dalam konteks Indonesia, indikator-indikator<br>moderasi beragama digunakan untuk menilai sejauhmana seseorang mempraktikkan moderasi</p> <p>beragama. Indikator-indikator ini mencakup (1) kesetiaan pada negara, (2) toleransi, (3) anti-<br>kekerasan, dan (4) adaptasi terhadap budaya lokal, adat istiadat, dan tradisi. Moderasi beragama</p> <p>di Indonesia merupakan pendekatan yang seimbang di tengah-tengah beragamnya keyakinan<br>agama. Moderasi adalah fenomena budaya yang terkait erat dengan dan tidak bertentangan<br>dengan agama maupun kearifan lokal.<br>Buku ini menguraikan konsep moderasi beragama dengan menyampaikan secara teoretis<br>melalui sejarah dan nilai-nilai moderasi beragama. Dalam buku ini juga dibahas moderasi<br>beragama dalam al-Qur’an dan hadis, koneksi antara moderasi beragama dengan maqashid<br>syariah, Islam nusantara dan moderasi beragama di Indonesia serta di buku ini juga diuraikan<br>pembahasan moderasi beragama dalam ruang digital melalui generasi milenial.</p> Hendra Cipta Hatamar Copyright (c) 2024 Mursyidul Wildan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-17 2024-01-17 Pengantar Psikologi Islam: Perilaku dalam Perspektif Islam https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/178 <p>ISBN: 978-623-88817-0-3</p> <p>Psikologi Islam adalah sebuah disipilin ilmu yang membahas paradigma psikologi berdasarkan nilai-nilai Islam. Nilai-nilai Islam menjadi tolak ukur gambaran mental manusia yang diamati melalui aspek-aspek perilaku manusia, kualitas pribadi manusia, dan bagaimana interaksi manusia dengan Tuhan maupun lingkungan sekitarnya.</p> <p>Ada delapan topik yang menjadi pusat kajian buku ini yang meliputi tentang definisi dan ruang lingkup psikologi Islam, metodologi psikologi Islam, dinamika kepribadian dan gangguan-gangguannya, emosi, berpikir, kesehatan mental, psikoterapi, dan motivasi. Tentunya kedelapan pembahasan ini akan banyak dipandang melalui sudut pandang islam baik secara ontologis-aksiologis-epistimologis.</p> <p>Buku ini disusun untuk membantu mahasiswa pada Proram Studi Psikologi Islam dan terkhususnya pada mata kuliah Psikologi Islam. Namun buku ini juga bisa bermanfaat oleh masyarakat, pihak-pihak yang ingin mengembangkan pengetahuan tentang psikologi Islam. Penyajian buku ini ditulis dalam bahasa yang sederhana agar memberikan wawasan pengantar khusus kepada mahasiswa tentang manfaat dan konsep psikologi Islam.</p> Zulkarnain Yandi Hafizallah Copyright (c) 2023 Zulkarnain, Yandi Hafizallah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-11-28 2023-11-28 POTENSI EKONOMI PONDOK PESANTREN DI BANGKA BELITUNG https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/118 <p><strong>Potensi Ekonomi Pondok Pesantren di Bangka Belitung</strong></p> <p>Penulis:</p> <p>Rahmat Ilyas dan Rudi Hartono</p> <p>Cetakan Pertama, 2023</p> <p>© Ilyas, Rahmat &amp; Hartono, Rudi</p> <p><strong>Potensi Ekonomi Pondok Pesantren di Bangka Belitung</strong></p> <p>Bangka: Shiddiq Press, 2023</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Shiddiq Press</strong></p> <p>Gedung Terpadu IAIN SAS Bangka Belitung</p> <p>Jl. Raya Petaling Km. 13, Kec. Mendo Barat, Kab. Bangka</p> <p>Shiddiqpress18@gmail.com</p> <p>vi, 120 hlm; 21x14,8 cm</p> <p><strong>SINOPSIS</strong></p> <p>Pondok pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan tradisional Islam paling tua yang tumbuh secara swadaya dan berkembang di kalangan masyarakat Islam di Indonesia. Keberadaan ponpes memiliki peran penting sebagai pioner sosialisasi penyiaran ajaran Islam di Indonesia. Secara historis, pesantren memiliki pengalaman membina, mencerdaskan dan mengembangkan masyarakat disekitarnya. Kendati kebanyakan pesantren memposisikan dirinya hanya sebagai institusi pendidikan dan keagamaan, namun sejak tahun 1970-an beberapa pesantren telah berupaya melakukan reposisi dalam menyikapi berbagai persoalan sosial masyarakat, seperti persoalan ekonomi, sosial, dan politik.</p> <p>Pondok pesantren mempunyai tiga fungsi utama yang senantiasa diemban oleh pesantren, yaitu: <em>Pertama, </em>sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama. <em>Kedua, </em>sebagai lembaga yang mencetak kader-kader sumber daya manusia. <em>Ketiga, </em>sebagai lembaga yang mempunyai kekuatan melakukan pemberdayaan pada masyarakat. Dalam keterlibatannya dengan peran, fungsi, dan perubahan yang dimaksud, pesantren memegang peranan kunci sebagai motivator, inovator, dan dinamisator masyarakat.</p> <p>Pondok pesantren pada umumnya dituntut untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan kurikuler, dan ekstrakulikuler serta ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat sekitarnya, tentu saja hal tersebut tidak akan dapat berkembang dengan baik jika tidak didukung oleh dana-dana tradisional, baik itu wakaf, bantuan insidental dari pihak wali santri, pemerintah, swasta dan masyarakat atau donatur yang lain. Untuk mengatasi hal yang demikian, maka pentingnya keberadaan unit usaha dan pengembangan keterampilan di pondok pesantren yang diupayakan dapat menghasilkan dana untuk biaya penyelenggaraan kegiatan pondok pesantren.</p> <p>Pesantren dengan jumlah masyarakatnya dipandang menarik dalam tinjauan ekonomi. Dengan jumlah santri yang besar dapat dijadikan sebagai ladang pencaharian bagi para pelaku ekonomi.</p> <p>Di banyak pesantren selalu terdapat kios-kios kecil milik keluarga kiai yang&nbsp;&nbsp; terkadang menjadi tumpuan ekonomi keluarga. Inilah sulitnya ketika pesantren kemudian mencoba untuk memusatkan kegiatan ekonomi dalam satu lembaga. Kegagalan koperasi Pondok pesantren pada dasarnya adalah karena usaha itu dihadang oleh kepentingan-kepentingan internal. Selain itu harus diakui bahwa manajemen ekonomi pesantren juga relatif kurang baik, bukan dari aspek kejujurannya tapi administrasinya.</p> <p>Buku ini membahas potensi ekonomi yang terdapat pada pondok pesantren. Kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi yang membutuhkan tambahan terkait dengan potensi ekonomi pondok pesantren.</p> <p>&nbsp;</p> Rahmat Ilyas Rudi Hartono Copyright (c) 2023 Rahmat Ilyas, Rudi Hartono https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-02-13 2023-02-13 Wirausaha Bagi Generasi Milenial https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/116 <p><strong>Wirausaha Bagi Generasi Milenial: Meneropong Peran Kampus</strong></p> <p><strong>(ISBN in Process)</strong></p> <p><strong>Penerbit: Shiddiq Press</strong></p> <p><strong>Kategori: Referensi (Ekonomi; <em>Enterpreneurship</em>)</strong></p> <p><strong>Dimensi: 21 x 14,8 cm</strong></p> <p><strong>ketebalan: 150 hlm</strong></p> <p>Wirausahawan mempunyai kedudukan yang sangat berarti dalam pertumbuhan perekonomian suatu negeri. Pengembangan bisnis lewat aktivitas usaha produktif secara bertahap untuk merangsang peningkatan output dan memperluas jumlah transaksi barang serta jasa di suatu wilayah. Kewirausahaan dianggap berarti untuk perekonomian yang dinamis.<br />Pengusaha menciptakan peluang pekerjaan tidak cuma buat dirinya sendiri namun juga untuk orang lain. Kegiatan berwirausaha bisa mempengaruhi kinerja perekonomian suatu negeri dengan produk, metode, dan proses produksi ke pasar serta untuk meningkatkan produktivitas dan persaingan yang lebih besar. Entrepreneur berperan serta dalam meningkatkan kualitas diri masyarakat dan juga berperan serta dalam meningkatkan kualitas diri penduduk suatu negara. Hal ini tidak bisa dipungkiri, keberadaan entrepreneur yang berkualitas sudah membuat perekonomian negara maju menjadi makmur, seperti Amerika, Inggris, Jepang dan beberapa negara maju lainnya berkembang karena keberadaan entrepreneur yang membuka lapangan kerja. <br />Keberadaan pemuda yang berwirausaha menjadi penting terhadap pertumbuhan ekonomi karena signfikannya peran pemuda terhadap pertumbuhan ekonomi dan tentu saja dengan menjadi wirausaha, para pemuda mampu mengurangi angka pengangguran di usia produktif. Beberapa perguruan tinggi di luar negeri banyak melahirkan entrepreneur dari lingkungan kampus. Sebagai contoh Babson College di Amerika Serikat sebanyak 46% lulusannya menjadi pengusaha setelah lulus dari perkuliahan jenjang master. Sementara itu, terdapat 28% lulusan Harvard Business School yang menjadi entrepreneur dan 27% lulusan Oxford University yang menjadi pengusaha. Demikian contoh dari beberapa perguruan tinggi ternama di dunia yang telah berhasil dalam membimbing lulusannya menjadi entrepreneur. Buku ini mencoba menyampaikan informasi bagaimana peran kampus dalam<br />menumbuhkan intensi berwirausaha dan faktor apa yang mempengaruhi munculnya entrepreneur handal.</p> <p>Semoga kehadiran buku ini memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan informasi yang bermanfaat berkaitan tentang wirausaha bagi generasi milenial, buku ini semoga menjadi trigger bagi lahirnya pengusaha-pengusaha muda terutama di lingkungan kampus.</p> Hendra Cipta Hatamar Copyright (c) 2023 Hendra Cipta, Hatamar https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-01-01 2023-01-01 Ragu Jadi Rindu https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/11 <ol> <li> <p>Cerita yang kami tulis merupakan cerita yang benar-benar kami alami selama masa KKN. Terdapat 19 buah cerita yang berbeda-beda berdasarkan pengalaman dari masing-masing penulis. Masing-masing anggota KKN Moderasi Beragama kelompok 16 bertanggungjawab atas cerita yang ditulis. Dalam cerita tersebut terdapat banyak pesan yang penulis sampaikan, baik melalui pesan secara langsung maupun pesan tidak langsung. Kami berharap cerita tersebut dapat bermanfaat , baik untuk penulis sendiri, pembaca pada umumnya terutama para mahasiswa yang akan KKN di Desa/Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.</p> </li> </ol> Rizky Nurcholis Putra, dkk Copyright (c) 2022 Rizky Nurcholis Putra, dkk https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-12 2022-12-12 Kisah Bertabur Asa https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/8 <p>Dalam buku dengan beribu taburan asa, menceritakan perjalanan dan perjuangan 20 sekawan dengan banyaknya tumpukan sebuah harapan dibalik letih yang bercucuran. Mereka terus melewati hari demi hari dalam suka maupun duka selama mengikuti kuliah kerja nyata di desa Airgegas. Pengalaman-pengalaman yang terjadi di tuangkan kedalam buku ini. Mungkin sederet kisah didalam buku ini dapat membuat pembaca termotivasi serta dapat mengambil hikmah-hikmah dalam cerita 20 sekawan waktu kuliah kerja nyata</p> Zeri Septa Pratama, dkk Copyright (c) 2022 Zeri Septa Pratama, dkk https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-12 2022-12-12 Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/117 <p>Penerbit: Shiddiq Press</p> <p>Dimensi: 21x14,8 cm</p> <p>UMKM di Indonesia memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Saat ini UMKM merupakan salah satu alternatif lapangan kerja baru untuk mengurangi dampak pengangguran di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberi peran penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berdasarkan kontribusi besar yang diberikan UMKM terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. Usaha kecil masayarakat atau yang sering kita sebut UMKM merupakan bentuk usaha kecil yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang, yang memberikan lapangan kerja baru sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia.</p> <p>Pengembangan UMKM berbasis digital menjadi salah satu alternatif penyelamatan sektor UMKM di masa pandemi Covid-19. Meski demikian selama ini pemerintah dengan Kementerian Koperasi dan UKM telah berusaha mendorong terjadi transformasi digital. Dengan begitu pandemi Covid-19 telah membuat tumbuhnya ekosistem kewirausahaan digital. Dalam konteks ini, kewirausahaan digital merupakan bentuk bisnis yang memanfaatkan kecanggihan teknologi digital, baik proses hingga pada pemasaran produk dan jasa. Dengan kata lain, semua jenis usaha yang menjual produknya secara online baik menggunakan website atau aplikasi termasuk dalam ranah kewirausahaan digital. Penggunaan aplikasi e-commerce dan pemanfaatan media sosial dalam pemasaran digital termasuk ranah kewirausaahan digital. Dengan demikian, masa depan kewirausahaan digital bisa menjadi salah satu sektor yang akan banyak memberikan kontribusi positif pada penguatan perekonomian Indonesia. Teknologi digital telah mengubah semua karakter dan sifat model kewirausahaan yang lebih berbasis digital.</p> <p>Buku merupakan salah satu karya yang menggambarkan bagaimana pentingnya digitalisasi bagi pelaku UMKM yang berada di Indonesia, karena penerapan digitalisasi UMKM tidak hanya berkaitan dengan pembayaran akan tetapi juga berkaitan dengan pemasaran dan penjualan. Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi semua kalangan yang berkaitan dengan digitalisasi UMKM.</p> Rahmat Ilyas Rudi Hartono Copyright (c) 2022 Rahmat Ilyas, Rudi Hartono https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-10 2022-12-10 Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Melalui Pesantren di Pondok Pesantren Darussholah IV dan Dalilul Khoirot An-Nawawi di Bangka Belitung https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/76 <p>Dalam konteks masyarakat yang beragama, persegesakan antar agama dengan berbagai dimensi kepentingan sosial-kemasyarakatan, tatanan ekonomi, struktur kekuasaan, dan ideologi sosial-politik yang cenderung hegemonik seringkali menjadi persoalan yang cukup kompleks dan problematis. Pada perkembangannya, fenomena agama yang menjelma dalam konteks masyarakat yang memiliki tingkat heterogenitas dan pluralitas yang tinggi, amat potensial memunculkan konflik.</p> <p>Lahirnya konflik, selain dipicu adanya perbedaan keyakinan dan keragaman pemahaman terhadap doktrin-normatif (terutama dalam hal kepercayaan), juga muncul ketika agama telah terkait sedemikian erat dengan kepentingan ekonomi dan politik para pemeluknya yang tidak saja dapat melahirkan konflik internal di dalam suatu kelompok keagamaan. Lebih dari itu, efek yang lebih besar dan sangat mengkhawatirkan adalah munculnya konflik lintas agama dan lintas budaya yang sering kali berkait kelindan dengan persoalan sosial, politik, ekonomi, ras, gender,&nbsp; dan lain sebagainya.</p> <p>Jika benar pondok pesantren sebagai pembina kerukunan antar umat beragama, lantas mengapa masih ada Sebagian dari umatnya yang melakukan kekerasan? Jika memang benar adanya suatu kendala yang ada di pondok pesantren tersebut, lantas apa yang menjadi faktor-faktor terjadinya konflik yang berlangsung diakibatkan dari aspek sosial yang berujung pada permasalahan agama yang menjadikan penghalang untuk mereka. Maka setelah itu apakah ada nilai-nllai kerukunan umat beragama yang dibangun oleh pondok pesantren tersebut?</p> <p>Buku ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dan banyak pertanyaan lainnya dengan berupaya untuk tidak terjebak dalam menjelek-jelekkan yang terjadi konflik antar keagamaan. Dan dengan adanya Pondok Pesantren Darussholah IV dan Dalilul Khoirot An-Nawawi tersebut cenderung membaik di kalangan masyarakat yang berbeda keyakinan. Maka, di sisi inilah pondok pesantren sebagai kontributor bagi elemen-elemen kerukunan umat beragama yang terkandung di dalamnya.</p> Ratna Dewi Copyright (c) 2022 Ratna Dewi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-11-24 2022-11-24 Psikologi Islam: Psikologi Tinjauan Filsafat Islam https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/5 <p>Meskipun Psikologi sebenarnya telah ada sejak zaman arab klasik yang salah satu tokohnya adalah Ibnu Sina dan al-Ghazali, akan tetapi tidak bisa dinafikan bahwa barat lah yang mengukuhkan disiplin ilmu ini. Maka salah satu agenda penting yang harus diperhatikan oleh Muslim yang mempelajari Psikologi adalah meninjau konsep-konsep Psikologi dengan visi Islam, baik dengan cara Psikologi dipakai sebagai pisau analisis masalah-masalah umat Islam, Islam dipakai sebagai pisau analisis untuk menilai konsep-konsep psikologi, dan yang terpenting adalah membangun konsep Psikologi baru yang didasarkan pada Islam.</p> <p>Kemunculan psikologi Islam dinilai sebagai kritisi terhadap psikolgi barat karena psikologi barat dianggap telah gagal dalam menyejahterkan aspek moral dan spiritual manusia. Hal ini sebenarnya sudah sangat lama dibahas oleh tokoh-tokoh klasik seperti al-Ghazali, al-Kindi, Ibn Sina, dll. Akan tetapi tidak bisa dinafikan bahwa pengukuhan metode-metode, instrumen, serta alat ukur psikologi memang dikembangkan oleh dunia barat. Hadirnya psikologi Islam adalah pemersatu jurang antara moral dan spiritual yang berdasarkan tiga aspek yaitu, ruhaniah, insaniah, dan jismiah.</p> <p>Psikologi Islam tidak hanya memandang manusia semata-mata dari perilaku yang diperlihatkan oleh badannya, bukan pula berdasarkan spekulasi tentang apa dan siapa manusia itu, melainkan bahwa manusia memulainya dengan merumuskan apa yang Allah SWT perintahkan tentang manusia. Maka bisa dikatakan bahwa Psikologi Islam pada saat sekarang adalah masa-masa krusial, karena pekerjaan besar para ilmuan adalah menciptakan sebuah corak khas yang berlandaskan metodologi dan Islam dalam satu kajian, yang disebut Psikologi Islam.</p> <p>Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari mahasiswa S1 Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Sebagai mahasiswa semester awal, tulisan ini dengan segala kelemahan dan kekurangannya semoga dapat diterima sebagai sebuah usaha untuk membincangkan Psikologi Islam sebagai sebuah masa depan.</p> Mutiara Andini, dkk. Copyright (c) 2021 Mutiara Andini, dkk. https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2021-11-01 2021-11-01 JIWA DI BENAK BUDAYA https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/2 <p>Lev Semyonovich Vygotsky menjadi sosok yang dikenal luas dalam Psikologi Amerika sejak publikasi atas monografnya pada tahun 1962, yakni <em>Thought and Language</em>. Dalam menyajikan esai yang terpisah-pisah lantas menjadi satu buku utuh, murni ikhitar dari kami. Pembaca akan menjumpai bahwa buku ini bukanlah terjemahan harfiah atas karya Vygotsky, melainkan terjemahan terhadap karya Vygotsky yang diedit, dimana kami menghilangkan materi yang tampak berlebihan dan menambahkan materi yang mungkin membuat uraiannya menjadi lebih jelas. Seperti yang dicatat oleh editor-editor lainnya, gaya Vygotsky amatlah sulit. Dia menulis sangat banyak, tapi kebanyakan manuskripnya tidak pernah diedit secara memadai. Selain itu, selama masa sakitnya, dia mendikte tulisannya− yang kerap menghasilkan pengulangan dan prosa yang padat dan eliptik. Kesenjangan dalam manuskrip asli membuatnya kurang dapat diakses saat ini dibandingkan saat teks itu ditulis. Karena rujukan yang tepat jarang diberikan. Kami melakukan “tebakan terbaik” mengenai sumber yang tepat yang dirujuk oleh Vygotsky. Proses pelacakan dan pembacaan sumber-sumber itu sendiri sudah membuktikan usaha yang berharga; banyak orang sezamannya yang sangat memesona dalam beberapa hal penting. Kami sadar bahwa bila kami merusak keasliannya, maka kami telah mendistori sejarah; namun, kami berharap dengan membuka ke publik prosedur yang kami lakukan dan dengan berpegang teguh pada <em>logic </em>dan ide dari karya ini, kami tidak menyimpangkan maksud Vygotsky. Pengeditan tulisan-tulisan ini telah kami kerjakan selama beberapa tahun. Bekerja pada lokasi yang terpisah, dididik dalam tradisi intelektual yang berbeda pula, masing-masing dari tim editor menemukan aspek-aspek tertentu yang menarik minat kami. Karena tidak hanya satu, melainkan banyak sekali isu yang harus diterangi dengan pemikiran-pemikiran lebih lanjut, maka kami pun telah menulis dua esai yang merefleksikan beragam aspek tersebut berpijak dari apa yang disebut dengan <strong>“membaca Vygotsky”</strong>.</p> Oktarizal Drianus Copyright (c) 2021 Oktarizal Drianus https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2021-10-29 2021-10-29 Handbook of Architecture https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/1 <p><strong>Buku pegangan</strong>&nbsp;(<a title="Bahasa Inggris" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris">bahasa Inggris</a>:&nbsp;<em>handbook</em>) adalah jenis&nbsp;<a title="Karya referensi" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_referensi">karya referensi</a>&nbsp;yang dimaksudkan untuk memberikan referensi yang siap pakai. Buku pegangan awalnya merupakan istilah yang digunakan pada buku kecil atau portabel yang berisi informasi yang berguna bagi pemiliknya, tetapi&nbsp;<em><a title="Oxford English Dictionary" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Oxford_English_Dictionary">Oxford English Dictionary</a></em>&nbsp;kemudian mendefinisikan buku pegangan ini sebagai "buku apa pun ... memberikan informasi seperti fakta tentang subjek tertentu, panduan dalam seni atau pekerjaan, instruksi untuk mengoperasikan mesin, atau informasi untuk turis."<sup id="cite_ref-1" class="reference"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Buku_pegangan#cite_note-1">[</a></sup></p> Insinyur LP2M IAIN SAS Bangka Belitung Copyright (c) 2021 IAIN SAS Press https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2021-10-27 2021-10-27 DINAMIKA PEMBELAJARAN DARI RUMAH: Sekumpulan Pengalaman Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19 https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/3 <p>Buku ini hadir bukan hanya sebagai tulisan (writing). Karena sekumpulan tulisan-tulisan dalam bunga rampai ini merupakan pengalaman subjektif dari penulisnya. Memang, tulisan ini tidak ketat secara akademis. Namun, disitulah justru kekuatannya. Ia tidak berusaha mengetatkan diri dengan kaidah penulisan ilmiah kontemporer yang ketat seperti artikel jurnal. Melainkan, jejak-jejak “suara asli” dari lubuk hati mahasiswa. <br />Tulisan ini, pada awal diserahkan ke saya, membuat saya harus berfikir keras. Bagaimana menghimpun tulisan dengan tema yang berserakan dapat diikat dengan tema tertentu? Makanya, buku ini tetap diterbitkan sebagaimana adanya. Pembaca disajikan pengalaman berserak tanpa ikatan tema tertentu. Tidak ada bagian atau sub-tema. Ya begitulah, tulisan ini akhirnya diputuskan untuk diterbitkan apa adanya. Ia merupakan rasa yang ingin disampaikan ketika perkuliahan secara drastis berubah karena pandemi Covid-19. Tanpa harus menyiapkan diri dulu dengan flatform yang baru, mahasiswa mau tidak mau menghadapi absurditas perkuliahan yang turut berubah karena faktor majeur, pandemi Covid-19 datang tanpa ba -bi-bu, tanpa menanyakan dulu kami dan kampus tempat kami belajar siap atau tidak siap. <br />Tulisan ini layak diterbitkan karena hal itu. Ia merekam kepanikan, ketidaksiapan kami, kegelisahan kami, kebingungan kami dalam menata kos-kosan yang harus pindah, kuota internet buat belajar kami membludak. Laptop dan smartphone kami harus upgrade. Belum lagi, pembatasan sosial skala besar membuat kami seolah “belajar ramai namun sebenarnya kami sendirian”. Jejak pengalaman tersebutlah akhirnya yang membuat kami sangat ingin berbagi pengalaman ini.</p> <p>Tulisan ini merangkum 34 tulisan yang sebenarnya dapat dibaca dari mana saja. Dari atas ke bawah, berurutan, atau mana suka. Menariknya lagi, tulisan ini Sebagian besar merupakan tulisan pertama mahasiswa semester awal Program Studi Psikologi Islam. Tentu sebagai sebuah first ouvre karya ini sangat banyak kelemahan dari sisi teknik penulisan. Tap kuat dalam suara pengalaman. Ketika saya menanyakan kepada dosen pengampu mata kuliah ini, ia menjawab, “di tengah semester pola perkuliahan sama sekali berubah. Ya sudah, saya suruh mahasiswa menulis pengalamanya”. Saya juga akan berkata demikian, “ya sudah, terbitkan saja!”.</p> Juniar Nurulita, dkk. Copyright (c) 2021 Juniar Nurulita https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2021-10-01 2021-10-01 Pemahaman dan Minat Masyarakat Petani Lada Bangka Belitung Terhadap Sistem Resi Gudang https://books.lp2msasbabel.ac.id/index.php/ISP/catalog/book/6 <p>Buku ini disusun penulis sebagai bentuk dari laporan penelitian tahun 2019 yang merupakan salah satu tugas Tridharma Perguruan Tinggi yaitu dalam bidang penelitian. Adapun yang menjadi dengan judul penelitian ini: “Analisis Tingkat Pemahaman Dan Minat Masyarakat Petani Lada Bangka Belitung Terhadap Penerapan Sistem Resi Gudang)”. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini bukan hasil dari jerih payah sendiri, akan tetapi banyak pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya laporan penelitian ini. Dengan kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Alwan Sobari, M.S.I sebagai tim peneliti tahun 2019 ini yang telah siap selalu membantu dan mendampingi dalam pelaksanaan tugas penelitian ini.</p> Rahmat Ilyas Alwan Sobari Copyright (c) 2019 Rahmat Ilyas, Alwan Sobari https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2019-12-01 2019-12-01