Religious Moderation: Promoting Humanistic and Tolerant Values

Moderasi dalam beragama mengacu pada menciptakan rasa keseimbangan dalam hal
pandangan yang diungkapkan oleh orang atau kelompok tertentu. Dalam konteks moderasi
beragama, konsep keseimbangan sepenuhnya mampu dipenuhi secara konsisten oleh setiap
pemeluk agama tertentu. Hal ini karena setiap pemeluk agama mengakui eksistensi pihak lain
dengan tetap menghormati nilai-nilai ajaran agamanya. Perilaku yang menunjukkan moderasi
beragama adalah perilaku yang menunjukkan sikap humanis, toleran, menghargai setiap
perbedaan pandangan, menghormati kemajemukan, dan menolak memaksakan kehendak dengan
menggunakan kekerasan atas nama pengembangan pemahaman keagamaan.
Moderasi pada dasarnya adalah kondisi cair yang terus bergerak karena melibatkan upaya
berkelanjutan dalam tatanan kehidupan bersama. Dalam konteks Indonesia, indikator-indikator
moderasi beragama digunakan untuk menilai sejauhmana seseorang mempraktikkan moderasi

beragama. Indikator-indikator ini mencakup (1) kesetiaan pada negara, (2) toleransi, (3) anti-
kekerasan, dan (4) adaptasi terhadap budaya lokal, adat istiadat, dan tradisi. Moderasi beragama

di Indonesia merupakan pendekatan yang seimbang di tengah-tengah beragamnya keyakinan
agama. Moderasi adalah fenomena budaya yang terkait erat dengan dan tidak bertentangan
dengan agama maupun kearifan lokal.
Buku ini menguraikan konsep moderasi beragama dengan menyampaikan secara teoretis
melalui sejarah dan nilai-nilai moderasi beragama. Dalam buku ini juga dibahas moderasi
beragama dalam al-Qur’an dan hadis, koneksi antara moderasi beragama dengan maqashid
syariah, Islam nusantara dan moderasi beragama di Indonesia serta di buku ini juga diuraikan
pembahasan moderasi beragama dalam ruang digital melalui generasi milenial.